Suatu realiti, kenyataan hakiki..
Aku berasa kehilangan!
Seakan wujud kelompongan di hati ini,
Meskipun sudah berkali-kali cuba ku tepis perasaan ini..
Ternyata ku masih goyah,
Belum mampu menongkah,
Arus kerinduan yang merebahkan diri ini,
Terus hanyut tanpa ada penghujungnya...... *nangis*
Suatu ketika dahulu...
Tatkala kita masih bersama .
Engkaulah peneman! Saat suka dan duka..
Setia bersama walau ombak datang membadai,
Walau taufan hampir memusnah,
Walau lautan menenggelamkan jasad.....!
Sewaktu masih bersama...
Belum ada insan yang mampu memisahkan kita!
Saat aku bermain,
Engkau turut menemani....
Saat aku mengisi perut,
Engkau setia menunggu....
Saat aku mencambah iman menghadap Ilahi,
Engkau hadir mendampingi .
Hmm....... *meleleh..*
.
.
.
.
.
.
.
NAMUN .
Jalinan yang terbina antara aku dan engkau tidak bertahan lama..
Meskipun belum pernah putus lebih sedekad lamanya..
Dek pendeknya akal memikirkan hubungan kita,
Aku membuang engkau dari hidup ku!
Heh, kononnya hendak mencari angin yang baru....
..................................................................
Engkau yang dahulunya terjaga rapi,
Kini terbiar tanpa simpati!
Engkau yang dahulunya dibelai manja,
Kini terasing tidak terjaga......
Bersama-sama longgokan itu .
Wujud di mana? Tiada sesiapa pun tahu .
.
.
.
.
.
.
.
Huh .
Baru kini aku sedari.....
Hadirmu penyeri, nikmat insani .
Kehilanganmu mengajar erti kesabaran...
Penantian ku agar enkau muncul semula,
Persis menantikan kepulangan penjelajah!
Yang merantau berbulan-bulan lamanya....
Erh, sungguh panjang jangka masanya .
Aku merinduimu.......
![]() | |
Mahkota. (rambut~) |
.
.
.
.
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:”Dan jika kamu kamu menghitung nikmat Allah, nescaya engkau tidak bisa menghitungnya“. (QS. Ibrahim: 34 )
#Syukurilah segala nikmat yang Allah pinjamkan dekat kita...Tak kisah lah apapun. Mata, hidung, telinga,anak tekak, kerongkong, tulang remus, otot biseps, lapisan kardium dan apa sekalipun, semuanya nikmat . termasuklah rambut~ Alhamdulillah... syukur . :)
lalala . ~
ReplyDeletehuh,tak suka anonymous. -.-'
ReplyDeleteYa Allah! Ingatkan puisi untuk siapalah tadi, rupa-rupanya untuk rambut...hehe.. (asyik gelak..)
ReplyDeleteTeruskan menulis. Sungguh mantap! Teruskan berdakwah demi Islam!
wah>>>>^o^ amen naqib
ReplyDeletehish. ape lah amen nie.. aku bukan nk muntah hijau . hitam terus .. pffftt
ReplyDeletesengal~
ReplyDeletetapi puisi yang hebat! tersengih2 je aku baca..teruskan sahabat!